Day 1 Jelajah Bali Utara, Our Holiday Start, Let's Go !! (Part 2)
Lanjutan part sebelumnya.....
Sebelum ke Pura, kita mampir shalat di Masjid Al-Muhajirin Kintamani dan numpang istirahat bentar sekitar 30 menit. Seusai sholat kami istirahat sebentar sekalian melemaskan punggung dan otot-otot yang kaku. Benar-benar melelahkan perjalanan wisata kali ini dan itu memang kami akui karena jarak tempuhnya yang memang sejauh itu. 20 menit kami lanjutkan perjalananan ke destinasi terakhir di Kintamani yaitu di Pura Ulun Danu Batur.
Tak lama sekitar 10 menit kurang kami sudah sampai. Di depan gapura pura kami memarkir motor sudah dijemput oleh sekumpulan ibu-ibu paruh baya yang menawarkan untuk sewa sarung. Sesuai tradisi di Bali memang harus memakai sarung jika mau memasuki area pura. Wisatawan wajib mengenakan pakaian khusus, yaitu kain sarung untuk mereka yang mengenakan celana atau rok di atas lutut, serta selendang untuk wisatawan yang memakai celana atau rok di bawah lutut. Kain sarung dan selendang kuning (salempot) tersebut menyimbolkan penghormatan terhadap kesucian pura, serta mengandung makna sebagai pengikat niat-niat buruk dalam jiwa. Karena wajib dan kita tak punya sarung pada saat itu dengan terpaksa kami menyewa karena kalau tidak begitu kami tak bisa masuk walaupun saat itu kami sudah memakai pakaian sopan dan tertutup.
Ibu ibu : "Sewa sarung bli" sambil menawarkan sarung ke suami
saya: "Ini wajib pakai sarung ya Bu?"
ibu ibu : "Iya soalnya setiap masuk pura harus pakai. Mau beli juga sarungnya?"
saya: "Ini berapa sewanya? kalau beli berapa bu?"
ibu ibu : " sewa 50 ribu aja. Kalau mau beli ada nih yang barunya jadi kalau mau masuk ke pura udah punya sendiri harganya 200 ribu"
saya : "50 ribu ini 2 orang kan"
ibu ibu : " untuk 1 orang"
saya : *bisikin suami minta cek uang di dompet masih ada apa abis*
suami : "50 ribu ini masuknya udah gak bayar lagi kn ya."
ibu-ibu : "iya sudah gak bayar kecuali pura yang itu ya" *sambil nunjuk salah satu komplek pura di sebelah*
Untuk kategori tiket masuk ke pura ini termasuk harga yang lumayan mahal dibanding di tempat lain ya. Waktu itu jam udah pukul 14.50 dan kita harus cepet-cepet supaya bisa dapet sunset di jimbaran. Foto-foto dulu di depan pintu masuk pura Tuluk Biyu Batur yaitu pura terbesar dikomplek tsb dan pas banget saat itu langit lagi biru banget, spotnya juga lumayan oke buat foto.
Sebagai informasi tambahan masyarakat Hindu di Kintamani mendirikan Pura Ulun Danu Batur ini sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Danu yang dikenal sebagai dewi sungai dan danau. Dan secara literal, Ulun Danu yang digunakan pada nama pura ini mempunyai arti dewi danau. Berdasarkan informasi dari penjaga pura disana saat kita sedang explore lingkungan pura kita di jelasin kalau awalnya lokasi pura ini terletak tepat di kaki Gunung Batur. Akan tetapi, erupsi gunung yang terjadi pada tahun 1926 mengakibatkan kerusakan yang cukup besar terhadap bangunan pura tersebut sehingga akhirnya pura tersebut dipindah dan dibangun kembali di lokasi yang berbeda. Sebagian besar bagian pura rusak karena erupsi tadi, tapi ada sebuah kuil yang diperuntukkan secara khusus untuk Dewi Ulun Danu tidaklah rusak sehingga bisa ikut dibawa ke lokasi pura yang baru. Dan pura-pura yang rusak dibuat ulang oleh masyarakat setempat. Kalau kalian masuk lagi dari arah samping pura tuluk biyu batur melewati jalanan yang mirip lorong kalian akan menemui komplek pura yang sering disebut Pura Api saya lupa nama pura aslinya.
Untuk masuk ke pura ini gratis karena sudah include dari tiket masuk sebelumnya. Uniknya pura ini memiliki banyak sekali ornamen berwarna merah yang mewakili warna dari api. Jadi di komplek pura ulun danu batur ini pura-puranya mencerminkan 4 elemen keseimbangan alam yaitu api, air, angin, tanah. Nah untuk elemen api di wakili oleh Pura Api ini.
Jam 15.20 kita langsung cepet-cepet balik ke Hotel karena perjalanan hampir 2 jam, target kami pulang ke hotel siap-siap mandi langsung lanjut ke Jimbaran buat dinner romantis sambil melihat sunset. Perjalanan pulang ini kami pilih rute tercepat yaitu melewati Ubud. Karena udah mulai sore dan matahari juga udah mulai turun dari singgasananya jadi udara dingin mulai menusuk ke kulit. Sepanjang jalan kami di suguhi sawah, kebun jeruk dan pohon-pohon. Jalanan termasuk lancar dan tidak macet hanya macet ketika masuk ke wilayah yang agak padat penduduk itupun juga karena perempatan/pertigaan lampu merah. Hawa sejuk berganti dengan hawa panas ala daerah pantai kalau sudah masuk ke Kuta. Maklum ya Kuta kan dikelilingi oleh banyak pantai jadi udaranya ya lumayan panas.
Jam 17.15 kita sampai di Hotel, ngelemesin punggung bentar langsung buru-buru mandi. Spare waktu buat istirahat sama siap-siap cuman 30 menitan. Langsung cus kita ke Jimabaran karena jaraknya lumayan deket jadi gak perlu buru-buru. Sempet mampir ATM dulu karena dompet udah kering kerontang sisa uang terakhir kami udah dipakai di Pura Ulun Danu Batur sebelumnya. Biaya masuk ke Pantai Jimbaran gratis cuman kalau datengnya mepet seperti kami agak kesusahan cari tempat parkir motor. Tapi dibantu tukang parkir disana nyempil-nyempil dikit bisalah. Kita bayar parkirnya 2000 nanti pas udah mau balik. Kami sampai jam 17.55 dan langsung disuguhi sunset yang masya Allah bagus banget. Langit jingga yang bikin galau.
Gatau kenapa kalau lihat sunset itu seperti terbawa perasaan cocok banget buat merenung karena suasananya bikin emosional banget. Foto-foto bentar trus langsung cari tempat makan. Gak sengaja kami ditawarin menu oleh salah satu pegawai tempat makan disana setelah cek harga dan masih masuk budget ok langsung diputuskan pesen makanan sekaligus cari tempat duduk deket pantai. Enaknya kalau udah duduk itu bisa menikmati sunset dengan tenang sambil menunggu makanannya dateng. Kalau kalian mau cek ricek harga dulu disepanjang pantai jimbaran itu ada berjejer tempat makan. Tapi harga sih harusnya mirip-mirip karena sebanyak itu pasti juga bersaing untuk masalah harga dan menu. Kami pesan paket seafood yang seharga 250.000 dan ini bisa buat makan berdua atau bertiga maksimal. Isi paket ini ada :
1.ikan bakar ukuran besar,
2. udang bumbu saus apa kurang tau tp enak, isinya 6 udang ukuran cukup besar,
3. kerang dengan sausnya yang paling mantul dan isinya gede-gede sepiring ini isinya cuman 6 kerang, Ini menu paling enak sih kalau menurut kami.
4. cumi goreng tepung,
5. plencing kangkung,
6. nasi 1 bakul,
7. welcome drink : 2 botol air mineral
8. kacang bali
9. pencuci mulut waktu itu kita dapet buahnya melon dan semangka
Berhubung kalau lagi mantai gini kurang afdol kalau gak ada kelapa muda akhirnya nambahlah kami 1 buah kelapa muda dan 1 es teh manis. Jadi setelah ditambah pajak 15% totalnya sekitar 316 ribuan untuk semua makanan diatas. Menurut kami worth it untuk harga dan fasilitas seperti itu. Bayanginnya aja dinnernya aja di tepi pantai sambil lihat sunset dengan menu sebanyak itu dan pelayanannya cepet banget cuman emang nasinya agak dingin sih. Tapi berhubung udah laper banget karena nunda makan siang akhirnya ya sikat habis. Sedikit saran pilih posisi kursi makannya jangan yang terlalu deket laut ya ambil yang posisi ke 2 atau ke 3 karena saat matahari udah tenggelam sempurna air lautnya mulai naik. Kalau gak mau waktu makan terganggu karena ombak yang udah ke kolong meja jadi posisi aman ambil yang agak belakang. Kita dinnernya gak terlalu lama karena juga udah gelap gulita cuman ada cahaya dari lilin ditemani langit malam yang bertabur bintang jadi sejam setelah itu kami langsung kembali ke hotel. Air laut juga udah menyentuh posisi kolong meja daripada mindahin meja mending sekalian kami tinggal balik aja. Badan udah capek banget pengen istirahat juga sih buat persiapan trip esok harinya. Untuk petualangan hari 1 cukup sekian untuk info detail dan pertanyaan seputar liburan kali ini bisa komen di bawah ya.
Biaya Day 1
Sebelum ke Pura, kita mampir shalat di Masjid Al-Muhajirin Kintamani dan numpang istirahat bentar sekitar 30 menit. Seusai sholat kami istirahat sebentar sekalian melemaskan punggung dan otot-otot yang kaku. Benar-benar melelahkan perjalanan wisata kali ini dan itu memang kami akui karena jarak tempuhnya yang memang sejauh itu. 20 menit kami lanjutkan perjalananan ke destinasi terakhir di Kintamani yaitu di Pura Ulun Danu Batur.
Tak lama sekitar 10 menit kurang kami sudah sampai. Di depan gapura pura kami memarkir motor sudah dijemput oleh sekumpulan ibu-ibu paruh baya yang menawarkan untuk sewa sarung. Sesuai tradisi di Bali memang harus memakai sarung jika mau memasuki area pura. Wisatawan wajib mengenakan pakaian khusus, yaitu kain sarung untuk mereka yang mengenakan celana atau rok di atas lutut, serta selendang untuk wisatawan yang memakai celana atau rok di bawah lutut. Kain sarung dan selendang kuning (salempot) tersebut menyimbolkan penghormatan terhadap kesucian pura, serta mengandung makna sebagai pengikat niat-niat buruk dalam jiwa. Karena wajib dan kita tak punya sarung pada saat itu dengan terpaksa kami menyewa karena kalau tidak begitu kami tak bisa masuk walaupun saat itu kami sudah memakai pakaian sopan dan tertutup.
Ibu ibu : "Sewa sarung bli" sambil menawarkan sarung ke suami
saya: "Ini wajib pakai sarung ya Bu?"
ibu ibu : "Iya soalnya setiap masuk pura harus pakai. Mau beli juga sarungnya?"
saya: "Ini berapa sewanya? kalau beli berapa bu?"
ibu ibu : " sewa 50 ribu aja. Kalau mau beli ada nih yang barunya jadi kalau mau masuk ke pura udah punya sendiri harganya 200 ribu"
saya : "50 ribu ini 2 orang kan"
ibu ibu : " untuk 1 orang"
saya : *bisikin suami minta cek uang di dompet masih ada apa abis*
suami : "50 ribu ini masuknya udah gak bayar lagi kn ya."
ibu-ibu : "iya sudah gak bayar kecuali pura yang itu ya" *sambil nunjuk salah satu komplek pura di sebelah*
Untuk kategori tiket masuk ke pura ini termasuk harga yang lumayan mahal dibanding di tempat lain ya. Waktu itu jam udah pukul 14.50 dan kita harus cepet-cepet supaya bisa dapet sunset di jimbaran. Foto-foto dulu di depan pintu masuk pura Tuluk Biyu Batur yaitu pura terbesar dikomplek tsb dan pas banget saat itu langit lagi biru banget, spotnya juga lumayan oke buat foto.
Sebagai informasi tambahan masyarakat Hindu di Kintamani mendirikan Pura Ulun Danu Batur ini sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Danu yang dikenal sebagai dewi sungai dan danau. Dan secara literal, Ulun Danu yang digunakan pada nama pura ini mempunyai arti dewi danau. Berdasarkan informasi dari penjaga pura disana saat kita sedang explore lingkungan pura kita di jelasin kalau awalnya lokasi pura ini terletak tepat di kaki Gunung Batur. Akan tetapi, erupsi gunung yang terjadi pada tahun 1926 mengakibatkan kerusakan yang cukup besar terhadap bangunan pura tersebut sehingga akhirnya pura tersebut dipindah dan dibangun kembali di lokasi yang berbeda. Sebagian besar bagian pura rusak karena erupsi tadi, tapi ada sebuah kuil yang diperuntukkan secara khusus untuk Dewi Ulun Danu tidaklah rusak sehingga bisa ikut dibawa ke lokasi pura yang baru. Dan pura-pura yang rusak dibuat ulang oleh masyarakat setempat. Kalau kalian masuk lagi dari arah samping pura tuluk biyu batur melewati jalanan yang mirip lorong kalian akan menemui komplek pura yang sering disebut Pura Api saya lupa nama pura aslinya.
Untuk masuk ke pura ini gratis karena sudah include dari tiket masuk sebelumnya. Uniknya pura ini memiliki banyak sekali ornamen berwarna merah yang mewakili warna dari api. Jadi di komplek pura ulun danu batur ini pura-puranya mencerminkan 4 elemen keseimbangan alam yaitu api, air, angin, tanah. Nah untuk elemen api di wakili oleh Pura Api ini.
Dari 9 pura kami hanya masuk ke 3 pura saja.
Jam 15.20 kita langsung cepet-cepet balik ke Hotel karena perjalanan hampir 2 jam, target kami pulang ke hotel siap-siap mandi langsung lanjut ke Jimbaran buat dinner romantis sambil melihat sunset. Perjalanan pulang ini kami pilih rute tercepat yaitu melewati Ubud. Karena udah mulai sore dan matahari juga udah mulai turun dari singgasananya jadi udara dingin mulai menusuk ke kulit. Sepanjang jalan kami di suguhi sawah, kebun jeruk dan pohon-pohon. Jalanan termasuk lancar dan tidak macet hanya macet ketika masuk ke wilayah yang agak padat penduduk itupun juga karena perempatan/pertigaan lampu merah. Hawa sejuk berganti dengan hawa panas ala daerah pantai kalau sudah masuk ke Kuta. Maklum ya Kuta kan dikelilingi oleh banyak pantai jadi udaranya ya lumayan panas.
Jam 17.15 kita sampai di Hotel, ngelemesin punggung bentar langsung buru-buru mandi. Spare waktu buat istirahat sama siap-siap cuman 30 menitan. Langsung cus kita ke Jimabaran karena jaraknya lumayan deket jadi gak perlu buru-buru. Sempet mampir ATM dulu karena dompet udah kering kerontang sisa uang terakhir kami udah dipakai di Pura Ulun Danu Batur sebelumnya. Biaya masuk ke Pantai Jimbaran gratis cuman kalau datengnya mepet seperti kami agak kesusahan cari tempat parkir motor. Tapi dibantu tukang parkir disana nyempil-nyempil dikit bisalah. Kita bayar parkirnya 2000 nanti pas udah mau balik. Kami sampai jam 17.55 dan langsung disuguhi sunset yang masya Allah bagus banget. Langit jingga yang bikin galau.
Gatau kenapa kalau lihat sunset itu seperti terbawa perasaan cocok banget buat merenung karena suasananya bikin emosional banget. Foto-foto bentar trus langsung cari tempat makan. Gak sengaja kami ditawarin menu oleh salah satu pegawai tempat makan disana setelah cek harga dan masih masuk budget ok langsung diputuskan pesen makanan sekaligus cari tempat duduk deket pantai. Enaknya kalau udah duduk itu bisa menikmati sunset dengan tenang sambil menunggu makanannya dateng. Kalau kalian mau cek ricek harga dulu disepanjang pantai jimbaran itu ada berjejer tempat makan. Tapi harga sih harusnya mirip-mirip karena sebanyak itu pasti juga bersaing untuk masalah harga dan menu. Kami pesan paket seafood yang seharga 250.000 dan ini bisa buat makan berdua atau bertiga maksimal. Isi paket ini ada :
1.ikan bakar ukuran besar,
2. udang bumbu saus apa kurang tau tp enak, isinya 6 udang ukuran cukup besar,
3. kerang dengan sausnya yang paling mantul dan isinya gede-gede sepiring ini isinya cuman 6 kerang, Ini menu paling enak sih kalau menurut kami.
4. cumi goreng tepung,
5. plencing kangkung,
6. nasi 1 bakul,
7. welcome drink : 2 botol air mineral
8. kacang bali
9. pencuci mulut waktu itu kita dapet buahnya melon dan semangka
Berhubung kalau lagi mantai gini kurang afdol kalau gak ada kelapa muda akhirnya nambahlah kami 1 buah kelapa muda dan 1 es teh manis. Jadi setelah ditambah pajak 15% totalnya sekitar 316 ribuan untuk semua makanan diatas. Menurut kami worth it untuk harga dan fasilitas seperti itu. Bayanginnya aja dinnernya aja di tepi pantai sambil lihat sunset dengan menu sebanyak itu dan pelayanannya cepet banget cuman emang nasinya agak dingin sih. Tapi berhubung udah laper banget karena nunda makan siang akhirnya ya sikat habis. Sedikit saran pilih posisi kursi makannya jangan yang terlalu deket laut ya ambil yang posisi ke 2 atau ke 3 karena saat matahari udah tenggelam sempurna air lautnya mulai naik. Kalau gak mau waktu makan terganggu karena ombak yang udah ke kolong meja jadi posisi aman ambil yang agak belakang. Kita dinnernya gak terlalu lama karena juga udah gelap gulita cuman ada cahaya dari lilin ditemani langit malam yang bertabur bintang jadi sejam setelah itu kami langsung kembali ke hotel. Air laut juga udah menyentuh posisi kolong meja daripada mindahin meja mending sekalian kami tinggal balik aja. Badan udah capek banget pengen istirahat juga sih buat persiapan trip esok harinya. Untuk petualangan hari 1 cukup sekian untuk info detail dan pertanyaan seputar liburan kali ini bisa komen di bawah ya.
Biaya Day 1
- Makan nasi pedas Bu Andhika =Rp 46.000 (20000 bebeb +14000 aku + 2 botol air mineral )
- bensin=Rp 40.000 (2x isi ulang @20.000)
- HTM Desa penglipuran = 30.000 (2 orang) + parkir di penglipuran 1.000 =Rp 31.000
- HTM Pura Ulun Danu Batur + Sewa sarung + parkir =Rp100.000 (2 orang)
- Parkir di jimbaran =Rp 2000
- Dinner di New Bendesa Cafe Pantai Jimbaran =Rp 314000
Itinerary Perjalanan Day 1
Kegiatan |
09.00 - 09.45 Berangkat + Makan 09.45 - 10.15 Otw Tukar helm 10.15 - 11.45 Otw Penglipuran 11.15 - 13.20 Explore Penglipuran 13.20 - 13.57 Otw Panelokan 14.00 - 14.10 Explore Panelokan 14.10 - 14.20 Otw Masjid Kintamani 14.20 - 14.40 Ishoma 14.40 - 14.50 Otw Pura Ulun Danu Batur 14.50 - 15.20 Explore Pura Ulun Danu Batur 15.20 - 17.15 Otw Hotel 17.15 - 17.45 Ishoma 17.45 - 17.55 Otw Jimbaran 17.55 - 19.00 Dinner di Jimbaran |