Wednesday, May 20, 2020


Hari kedua kami di Bali dengan tujuan selanjutnya untuk mengexplore pulau tetangga yaitu pulau Nusa Penida. Kepulauan Nusa Penida ini lokasinya berada di bagian tenggara pulau Bali. Untuk bisa kesana harus menyeberang menggunakan kapal karena perjalanan hanya bisa melalui laut. Nusa Penida ini memang lagi ngehits dikalangan wisatawan lokal maupun internasional karena keindahan spot wisata yang ditawarkan dengan julukan surga yang tersembunyi. Beberapa tempat di Nusa Penida yang menawarkan spot view yang keren dan instagramable diantaranya seperti Kelingking Beach, Angel Billabong, Broken Beach, Atuh Beach, Smoky Beach, Crystal Bay, Bukit Teletubies, Rumah Pohon Batu Molenteng/Raja Lima.Thousand Island Viewpoint. Kalau kalian ikut paket tour mungkin sekian banyak spot tersebut bisa saja di explore dalam 1 hari. Namun kami mencoba cara antimainstream dengan melakukan solo travelling atau istilah kerennya backpacker. Persiapan kami sudah dipersiapkan dari malam sebelumnya, apa saja yang perlu dibawa. Jadi berhubung temanya pantai dipikiran kami pasti ada acara basah-basahan jadi kami bawa baju ganti masing-masing 1 pasang (sebaiknya jangan pakai celana jeans ya alasannya nanti dijelaskan dibawah), 1 handuk, sunblock, topi, kacamata, tongsis, sabun muka, lipstick, HP full charge, kipas portable, untuk kamera kami tinggal di hotel karena di hotel menyediakan brankas jadi kami merasa aman meninggalkan barang berharga di hotel. Alasan lainnya kenapa kami tidak membawa kamera mirorless ke nusa penida lebih karena takut kena air laut sih ya. Maklum barang mahal harus di eman-eman dan juga susah bersihinnya nanti kalau udah kena lembabnya udara pantai jadi kami putuskan hanya pakai kamera HP saja. Semua perlengkapan tempur masuk ke 1 tas ransel yang dibawa bebeb sepanjang perjalanan kami di Nusa Penida.


Skip... skip....

Keesokan harinya kami sengaja bangun pagi karena ingin mengejar jadwal keberangkatan paling pagi jam 7.00. Jam 5 langsung mandi beres-beres dan yang bikin kesel baru hari kedua liburan eh ternyata bocoooorrr. Ini keselnya pake banget kn udah gagal coblosan pilpres eh taunya gagal juga coblosan buat bikin anak *mohon maaf ini untuk 17+ ya*. Karena dari Jakarta udah persiapan bawa bekal pembalut jadi tenang deh tinggal masukin tuh pembalut di tas. Kalau lagi palang merah (haid) gini apalagi dihari pertama pasti deres-deresnya jadi stock pembalut bawa cukup banyak buat ganti disana dan tak ketinggalan bawa sabun sirih juga soalnya udah kebiasaan juga sih harus banget kalau ganti itu pakai ini biar tetep wangi. Jam 06.30 kami langsung cus berangkat ke Sanur. Matahari udah tinggi jadi gak kebagian deh sunrise di sanur. Oh ya buat kalian yang mau ke nusa penida ada baiknya ambil uang nya sebelum menyeberang ya karena di Nusa Penida atm hanya ada di pelabuhan Buyuk. Ambil uang secukupnya agar nanti tidak bingung nyari ATM. 

Jam 06.50 kami tiba di Sanur jalanan sepi banget kalau pagi jadi cepet sampainya. Tiket masuk ke sanur gratis ya cuman bayar parkir aja pas waktu mau balik. Parkiran motor udah penuh banget padahal masih pagi. Dari situ bisa dilihat antusiasme orang-orang yang mau liburan dan sebagian besar mereka menunggu waktu untuk menyeberang ke Nusa Penida ataupun Nusa Lembongan. Disepanjang Sanur kita bisa melihat orang berjualan pernak pernik, oleh-oleh dan stan-stan dari provider yang menyediakan layanan penyebrangan dari Sanur menuju Nusa Penida / Nusa Lembongan dengan jadwal yang beragam. Awalnya saat diparkiran kami ditawari oleh calo untuk tiket fastboat ke Nusa Penida perorang 100.000 Namun karena hasil browsing sebelumnya harga fastboat sekitar 75.000-80.000 jadi kami tolak. Kami antri di salah satu stan untuk membeli tiket fastboat dan ternyata habis. Mereka hanya melayani calo dan list daftar antrian dari si calo. Selanjutnya kami ke stan yang lain dan hasilnya sama semua jadwal sudah fullbooked dan hanya melayani yang reservasi sebelumnya atau yang memang ikut paket tour. Semua harga dipukul sama rata 100.000 bukan seperti info yang kami dapatkan di internet sebelumnya. 

Di tengah kepasrahan bahkan sampai udah berencana tukar destinasi hari kedua dengan hari ketiga aja, ke nusa penidanya diundur besoknya gitu. Eh si mas bojo masih positif thinking kalau bisa dapet tiketnya. Alhasil jalanlah kita ke parkiran berharap ada calo lagi yang nawarin kita tiket fastboat ke Penida. Dengan muka yang sok gak butuh alhamdulillah ada calo yang nawarin dan kita tanya berapa harga tiketnya, eh ternyata 100.000 dong sama dengan calo sebelumnya. Tanpa pikir panjang kita deal lah dengan calo ini. Di temeninlah kita ke stan-stan penyedia jasa fastboat yang sudah kita datengin sebelumnya buat nyari tiket keberangkatan jam 8 karena yang jam 7 semua sudah fullbooked dan udah pada jalan. Akhirnya dapet juga tiket fastboat di salah satu stan untuk 2 orang PP, berangkat jam 8.00 dan kembali jam 16.00. Thanks bapak calo dan Queen Yamuna akhirnya planning kita hari itu tidak jadi gagal. Hehehe. Sebenarnya kita baru sadar stan Queen Yamuna ini sebelumnya masih tutup ketika jam 7 kita nyari-nyari tadi. Dan disini mereka tidak hanya menerima calo tapi antrian biasa juga diperbolehkan. Berbeda dengan stan yang lain yang baru tanya masih ada tiket atau tidak tapi langsung dibilang sudah fullbooked untuk hari tersebut. Sungguh terlalu..... Bisa jadi sih ini ulah oknum di stan-stand penyedia jasa bukannya suudzon tapi kita kan menceritakan sesuai dengan pengalaman kami di hari itu.


Setelah reservasi di Queen Yamuna kita diberikan id card sebagai tanda pengenal agar tidak tertukar dengan wisatawan lain jadi kemungkinan ada  penumpang gelap pun susah karena hanya yang ber id card yang boleh naik ke kapal. Jam 08.10 udah mulai boarding di fastboat. Oh ya buat kalian yang berhijab sebaiknya pakai celana bahan yang kalau kena air bisa cepet kering ya atau bisa juga pakai legging/celana renang, jangan pakai celana jeans karena di sanur ini posisi fastboat agak jauh dari daratan jadi harus basah basahan dengan air laut dulu. Atau versi ribetnya kalau mau pakai jeans ganti saja ketika sudah di pelabuhan Nusa Penida karena kalau di pelabuhan ini dermaganya sudah bagus jadi tak perlu basah-basahan lagi. Fastboat kami berangkat jam 08.30 dan sampai di Pelabuhan Buyuk Nusa Penida jam 9.30 an jadi sekitar 1 jam perjalanannya. 


Begitu turun dari pelabuhan kami langsung ditawarin untuk sewa motor oleh warga lokal disana dengan harga 75 ribu. Menurut info dari kawan-kawan kami yang pernah ke sini memang harga sewa motor rata-rata 75 ribu jika diatas itu silahkan di tawar. Kami udah was was sih sebenernya kalau disuruh nawar karena kami tidak bisa kalau disuruh nawar-nawar gitu. Syukurnya masih dapat harga yang sesuai dengan keinginan jadi langsung saja oke biar bisa segera explore Nusa Penida juga mengingat waktu juga sudah siang. Demi keselamatan kami pinjam helm ke tukang motor padahal kalau di Penida menurut si mbaknya tidak perlu pakai helm juga tidak ada yang nilang tapi sekali lagi helm itu kn buat keselamatan diri sendiri bukan karena takut ditilang. Dan sekali lagi model helmnya yang tanpa kaca penutup, heran gk sih ini gimana helm-helm di Bali modelnya kebanyakan seperti helm dilan begini padahal kan gak enak muka jadi kebakar matahari terus mata jadinya juga kelilipankena debu. Bukannya manja tapi ini beneran kejadian nanti kuceritain diakhir ya. Sebelum kami berangkat kami berpapasan dengan beberapa wisatawan yang masih nego harga sewa motor dan rata-rata kena 85-100k per motor. Oke lanjut, kita langsung tancap gas ke Kelingking beach karena tujuan ini yang paling jauh. Rencananya hari itu tujuan kita kelingking beach, angel billabong, broken beach, crystal bay. 

Perjalanan dari Pelabuhan Buyuk ke Kelingking Beach memakan waktu sekitar 1 jam. Pemandangan sepanjang pelabuhan buyuk sangat bagus, lautnya jernih kebiru-biruan, langit hari itu juga cerah dan biru. Nusa Penida ini lumayan rindang karena juga masih banyak pohon. Tapi namanya pantai tetap saja udaranya panas walaupun tak sepanas di kuta. Kami mampir beli bensin dulu takutnya ditengah jalan motornya kehabisan bensin karena yang empunya juga sudah wanti-wanti untuk isi bensin dulu dan hati hati karena perjalanan ke kelingking itu jauh sekali dan jalanannya rusak. Isi bensin sepenuhnya tangki 20 ribu cukup untuk perjalanan ke kelingking beach. 


Perjalanan ke kelingking ini menembus hutan dan naik turun pegunungan jadi ketika sudah naik ke daerah pegunungan udaranya mulai dingin dan sejuk. Sekitar jam 12.00 kami sampai di Kelingking Beach, untuk biaya masuk dikenakan 5000 per orang dengan biaya parkir 1000 untuk 1 motor. Tidak jauh dari pintu masuk kami melihat hamparan hijau yang luas dan dari sana juga kami bisa melihat tebing dengan bentuk dinosaurus T-Rex yang dikelilingi lautan super biru. Masya Allah kami berkali kali disuguhi pemandangan-pemandangan menakjubkan yang tak kami jumpai di ibukota. Ciptaan Allah ini terpampang nyata di hadapan mata kami sehingga bersyukur sekali kami bisa kesana akhirnya setelah melalui sekian banyak drama di hari itu. Daya tarik utama dari pantai kelingking ini adalah tebing tinggi yang ada di atas pantai. Dari tebing ini bisa terlihat tebing yang menjorok ke lautan dengan bentuk seperti dinosaurus. The Hidden Paradise of Nusa Penida mungkin ini julukan yang paling tepat untuk pantai ini. Kami sempatkan berfoto dengan background hamparan hijau dengan laut kebiruan kelingking beach. Saat itu bersyukurnya kami membawa tongsis. Belajar dari pengalaman di hari sebelumnya kalau mau berfoto berdua itu susah banget harus minta fotoin orang jadi berkat tongsis jadi sedikit lebih mandiri. Justru disana ada wisatawan Melayu sebut saja begitu karena ngomongnya pakai bahasa Melayu yang meminta tolong untuk difotoin. Nah kebetulan banget kan kami juga jadinya enak mau minta tolong fotoin juga. 




Lanjut setelah itu kami langsung menuju secret point dari Kelingking Beach itu sendiri. Kelingking beach ini posisinya ada di bawah jadi untuk ke pantainya kami harus melewati tebing dengan jalanan yang licin, sempit, dan curam yang hanya di pagari oleh bambu-bambu jadi harus extra hati-hati untuk menuruni tebing ini. Kami harus melakukan trekking dengan menapaki ratusan anak tangga yang cukup curam di sana dan bergantian dengan wisatawan lain karena saat itu lagi ramai banget. Saking sempitnya jalannya jadi harus bergantian jika ada yang naik maka yg turun harus berhenti dahulu. Berhubung tujuan utama kami hanya menikmati kelingking beach dari secret pointnya karena sudah terlalu yakin kalau kami tidak akan mampu sampai turun kebawah dengan kondisi jalanan yang seperti itu.


Dan ternyata keputusan kami sangat tepat, baru setengah perjalanan saja kami sudah ngos-ngosan padahal lebih sering istirahatnya dibanding jalannya. Sesekali istirahat diselingi dengan foto-foto, tak bisa kami lewatkan begitu saja kesempatan ini. Berkali-kali kami berjumpa dengan wisatawan lokal maupun bule yang berhasil turun kebawah yang ingin kembali naik ke atas dengan wajah pucat karena trekking yang menguras tenaga ini. 


Beberapa bule yang memiliki stamina bagus mereka menantang diri mereka turun di bagian pantai yang jauh dibawah. Tapi karena ombaknya sangat kuat ada bule yang hampir terseret ombak. Setiap kali ada bule yang mengajak ngobrol, mungkin kalau saya hanya bisa menimpali yes or no aja untung ada mas bojo yang bisa jawab. Maklum ya kemampuan bahasa inggris dia sangat baik dibanding bojonya ini. wkwkkwkw. Setelah puas berfoto kami pun kembali naik dan bisa dibayangin trekking naik ini perjuangannya lebih berat dari pada saat turun. Kami mulai sesak nafas dan pucat bahkan sesampainya diatas kami langsung minum 2 botol air mineral sekaligus sambil duduk di bawah pohon hanya untuk memandang keindahan laut biru dari kejauhan. Sembari beristirahat ditemani dengan tiupan angin pantai yang sepoi-sepoi. Bersyukurlah kami tidak tamak untuk turun sampai bawah dan sadar diri dengan kemampuan sendiri heheh. 


Si bebeb sambil istirahat ku tinggal saja untuk ke toilet cuci muka dan ganti pembalut. Wow toiletnya bersih banget untuk ukuran toilet umum, untuk buang air biayanya 5000 sedangkan mandi biayanya 10.000. Tidak ada penjaga toilet jadi benar-benar kesadaran untuk membayar. Beberapa kali kami lihat bule yang masuk ke toilet selalu bayar sesuai harga yang tertulis. Hal ini patut di contoh sekali jangan lupa bayar ya setelah menggunakan fasilitas umum, kecuali memang gratis. 

Jam 13.00 kami langsung berangkat menuju destinasi selanjutnya yaitu Angel Billabong dan Broken Beach. Kedua tempat ini berada di satu tempat hanya perlu berjalan kaki saja dari tempat satu ke ketempat lainnya sekitar 5-7 menit perjalanan, jadi sekali kesana langsung 2 destinasi wisata dapet. Waktu yang ditempuh sekitar 30 menit. Tapi berhubung waktu itu macet banget karena pas kebetulan arusnya padat dan ada jalan yang modelnya bottle neck hanya bisa 1 arah kendaraan yang lewat, jadi harus bergantian dan cuacanya lagi panas banget. Mataharinya lagi panas-panasnya dan posisi waktu itu masker saya lepas sejak dari kelingking beach soalnya saya kira cuacanya gak sepanas waktu kami ke kelingking beach. Gara-gara ini muka jadi kebakar dan seminggu bekasnya gak hilang bahkan kulit jadi kering dan mengelupas. Beginilah kalau helm itu penting banget pakai yang ada penutup kacanya untuk menghalangi wajah dari sinar matahari langsung. 

Perjalanan yang harusnya ditempuh sekitar setengah jam jadi hampir 1 jam jadi kami tiba sekitar jam 2 sore. Harga tiket masuk ke Angel Billabong sama dengan di Kelingking Beach 5000 per orang dan harga parkirnya 1000 permotor. Ketika sudah sampai hawanya berangin jadi hawa panas tadi terobati dengan angin semilir ala Angel Billabong ini. Tak kalah indah dengan Kelingking Beach kami dibuat kagum dengan pemandangan yang ditawarkan oleh tempat ini. Nama Angel’s Billabong berasal dari kata “Angel” yang bermakna malaikat/bidadari, dan “Billabong” yang bermakna sebuah ujung dari sungai yang buntu. Sehingga dapat diartikan bahwa Angel’s Billabong Nusa Penida adalah tempat yang berupa ujung dari sebuah sungai dengan keindahan layaknya bidadari. Angel’s Billabong Nusa Penida adalah muara akhir dari sebuah sungai sebelum air sungai tersebut sampai ke lautan lepas. Maka dari itu kita bisa melihat cerukan-cerukan kolam alami yang sangat indah dan memukau dengan ciri khas batuan karang berwarna hijau kekuningan dengan air berwarna biru emerald. Infinity pool alami yang tercipta oleh alam. 


Namun karena ombak yang sedang besar saat itu kami tidak berani turun ke cerukan dibawah jadi hanya melihat deburan ombak dari atas dengan suguhan pemandangan laut lepas berwarna biru emerald dan pemandangan langit yang sangat mendukung dengan warna birunya. Di Angel Billabong banyak sekali pohon sehingga udara menjadi lebih sejuk dan kita tidak perlu khawatir terkena paparan sinar matahari yang lagi hot-hotnya. Jadi inget boyband 2PM yang arti namanya kalau jam 2 itu dimana matahari lagi dipuncak panasnya. wkwkwk


 
Belajar dari pengalaman hari pertama saat kami melewatkan waktu makan siang membuat kami pusing waktu malamnya. Jadi kami putuskan kami makan siang di Angel Billabong. Seperti halnya tempat wisata di Kelingking banyak juga warung-warung tempat makan dan adapula kalau versi lebih bagusnya itu semacam resto/cafenya. Kami pilih warung saja siapa tahu harga makanannya lebih murah dibanding makan di resto yang ada di pintu masuk depan. Jadi ada 1 warung yang menyajikan makanan indomie dan nasi goreng. Langsunglah kami kesana untuk menanyakan harga 1 porsi indomie. Setiap ke suatu tempat jangan ragu untuk bertanya ya kalau tidak mau kena tembak harga apalagi ke tempat wisata-wisata begini. Si ibu penjual memberi tahu untuk 1 porsi indomie harganya 20.000 tapi sudah paket lengkap dengan daging ayam dan telor mata sapi. Namun saat itu kami tanya kalau indomie original saja tanpa daging apakah bisa dan  berapa harganya ternyata lebih murah 5000. Dan kami pesan indomie original saat itu. Tidak perlu menunggu lama pesanan kami pun tiba, ternyata porsinya lumayan banyak karena ada sayuran, potongan cabe dan telur mata sapi. Lumayan untuk ganjel perut daripada kita hanya makan roti seperti hari sebelumnya. 


Setengah jam istirahat sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan pemandangan indah, lalu kami melanjutkan mengexplore angel billabong sampai waktu sudah menunjukkan pukul 14.15.

Berhubung kapal kami berangkat pukul 4 sore kami putuskan tidak ke Broken Beach karena juga sudah capek dan ingin segera sampai ke pelabuhan. Padahal Broken Beach ada di area yang sama dengan Angel Billabong tapi tenaga rasanya sudah habis ingin cepat istirahat. Perkiraan kami tiba di pelabuhan sekitar setangah 4 karena perjalanannya memakan waktu 1 jam. Kami pun tiba di pelabuhan Buyuk jam 15.20 lebih cepat ternyata memang kalau arah pulang daripada saat berangkat. Ya mungkin karena sudah tau medannya dan rute juga cuman 1 jadi gak mungkin nyasar sehingga bisa melajukan motor lebih cepat. Sesampainya di pelabuhan ternyata masih sepi hanya ada beberapa wisatawan juga yang sudah kembali. Saya putuskan ke kamar mandi untuk ganti karena sudah jamnya ganti. Hehehe. Biaya kamar mandi untuk buang air 5000  sedangkan untuk mandi 10.000. Sambil menunggu, di pelabuhan di sediakan tempat charging jadi jika HP kalian lowbat kalian bisa gunakan fasilitas ini. Tempat tunggunya bentuknya mirip pendopo dengan kursi kayu panjang yang bawahnya sudah dipaten jadi gk bisa digeser-geser dan muat sekitar 100 orang. Sambil menunggu sambil istirahat. 



Waktu itu udah jam 4 kurang tapi masih panas sekali jadi mau explore wilayah pelabuhan juga males jadinya. Padahal di sekitar area pelabuhan ada live music dan juga ada tempat yang bisa buat foto-foto bahkan di dermagapun buat foto juga lumayan ciamik tapi panasnya itu loh parah banget, mungkin kalau orang yang gk tahan bisa mimisan. Sambil nunggu sambil ngadem menikmati angin sepoi sepoi di perlabuhan dan akhirnya jam 16.00 sudah bisa boarding di kapal. 
 
 
Tapi bukan Indonesia namanya kalau gak ngaret. Bahkan mungkin terlalu baik atau bagaimana waktu itu ada beberapa orang yang ditunggu padahal waktu sudah masuk pukul setengah 5. Yang bikin keselnya lagi sudah lihat kami dikapal lagi nunggu mereka tapi masih sempetnya pada foto-foto. Mereka ini apa gak mikir ya ditungguin sekapal loh, pas mereka masuk aja ditatap dengan tatapan tajam sama orang-orang yang sudah menunggu di Kapal. Mohon sabar ini ujian wkwkwkw. Kondisi laut saat berangkat berbeda sekali dengan waktu balik. Deburan ombaknya lebih kenceng bahkan beberapa kali kami yang duduk di dekat kaca kena serpihan ombak yang masuk melalui kaca yang terbuka. Seketika orang-orang yang lagi pada tidur langsung melek nutup kaca jendelanya masing-masing. Badan sama muka udah kuyub kena semburan ombak akhirnya pada gak jadi tidur termasuk kami.

Sampai di pelabuhan sekitar pukul 17.30 kami langsung otw cus ke hotel tidak mampir kemana-mana. Eh mampir sih ke MCD buat beli makan malam karena emang renacananya gak pengen kemana-mana juga malem itu. Sampe hotel jam 6 langsung tepar. Tapi taunya si bebeb punya ide lain, dia ngajakin buat belanja oleh-oleh hari itu. Ya biarpun tidak benar-benar belanja cuman nengok aja sekedar melihat-lihat. Kami berangkat jam 8 malam eh ternyata jam segitu Joger sudah tutup akhirnya kami putuskan untuk ke Krisna saja. Saya belanja titipan orang kantor dan orang rumah saja itu juga habisnya banyak padahal titipan doang. Kami sendiri malah tidak belanja wkwkkw. Krisna ternyata sekarang harganya mahal untuk 1 potong kaos harganya 50 ribuan padahal tipis. Jadi saran saya sih dari pada belanja di toko besar kalian bisa beli kaos kaos bali di gerai-gerai pinggir jalan atau ke pasar sukowati karena bisa dapet harga 20 ribuan dengan model kaos yang sama. Ada satu gerai yang harganya murah untuk di wilayah Kuta yaitu di Larisa, semacam toko pinggir jalan gitu tapi lumayan besar dan harganya juga sudah fix karena disetiap barangnya sudah ada label harganya.  Buat kalian yang gak bisa nawar cocok kalau kesini selain harganya murah pilihan barangnya juga beragam.





Biaya Day 2
  • Tiket masuk sanur = Rp 20.000     @2 orang
  • Parkir sanur = Rp 1.000   
  • Tiket fastboat ke nuda penida = Rp 200.000 @2 orang
  • Sewa motor di nusa penida = Rp 60.000 (1 hari)   
  • Tiket masuk Kelingking Beach= Rp 10.000    @2 orang
  • Parkir Kelingking Beach = Rp 1.000   
  • Tiket masuk Angel Bilabong = Rp 10.000    @2 orang
  • Parkir di Angel Bilabong = Rp 1000   
  • Makan siang di Angel Bilabong = Rp 30.000    @2 orang (indomie goreng, telur, sayur, es teh)
  • Bensin selama di nusa penida = Rp 40.000    (2x isi ulang @20.000)
  • MCD = Rp 80.000
  • Toilet di Kelingking Beach = Rp 5.000   
  • Toilet di Pelabuhan Buyuk = Rp 5.000   
Total biaya day 2 = Rp 463.000

Itinerary Perjalanan Day 2

Kegiatan
06.30 - 06.50  Arlon Hotel ke Sanur
06.50 - 08.15  Pesan tiket & menunggu pemberangkatan
08.15 - 08.20 Boarding di kapal
08.20 - 09.30  Otw ke pelabuhan Buyuk Nusa Penida
09.30 - 10.30 Otw ke Kelingking Beach
10.30 - 12.00 Explore Kelingking Beach
12.00 - 13.00 Otw ke Angel Billabong & Broken Beach
13.00 - 13.30 Explore Angel Billabong
13.30 - 14.15 Ishoma
14.15 - 15.20 Otw ke Pelabuhan Buyuk
15.30 - 16.00 Menunggu kapal pulang ke Sanur
16.30 - 17.30 Otw ke Sanur
17.30 - 18.00 Otw Hotel

Komentar

Yenny's Story . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates