Friday, May 22, 2020


Assalamualaikum friends, Akhirnya sampai juga cerita di hari terakhir perjalanan wisata kami di Bali. Di hari terakhir kami fokuskan untuk santai dan explore daerah wisata Bali Selatan.

Temanya ya tidak jauh-jauh dari pantai juga sih. Banyak destinasi wisata favorit di Bali Selatan seperti Pantai Pandawa, Pura Uluwatu, Nusa Dua Beach, Tanjung Benoa, GWK, Pura Taman Ayun, Rumah Kerang, Pantai Blue Point, Pantai Dreamland, Pantai Padang-Padang, Pantai Kuta, Pantai Legian, Waterboom, GWK, Joger, Krisna dan masih banyak lagi. Dari sekian destinasi wisata tersebut pilihan kami hanya 5 yaitu  Pantai Nusa Dua, Tanjung benoa, Pantai Pandawa, Joger dan terakhir GWK. Sebenarnya pura Uluwatu masuk list plan cuman karena saya lagi datang bulan yang mana orang yang sedang haid tidak diperkenankan memasuki wilayah pura jadi kami skip untuk kesana. Hari terakhir kami pikir tidak perlu banyak-banyak tempat yang dikunjungi karena stamina juga sudah terkuras di hari sebelumnya. Kami ingin sedikit bersantai beristirahat di Hotel dan menikmati hari-hari terakhir liburan kami. Sekian hari kami menginap di hotel belum sempat kami menikmati fasilitas yang disediakan hotel secara maksimal karena terlalu sibuk dengan itinerary dan list tujuan wisata yang sudah kami buat.


Oke Next langsung saja hari terakhir kami sepakat mulai petualangan agak siang. Jam 8 kami siap-siap dan jam 9 keluar dari Hotel. Sebelum memulai kegiatan kali ini kami pilih sarapan di Sarapan di  Nasi Pecel Bu Tinuk yang lokasinya tidak jauh dari hotel, perjalanan dari Hotel sekitar 5 menit sudah sampai. Warungnya cukup luas dan di jam tersebut lumayan ramai. Tempatnya bersih dan banyak rombongan wisatawan yang mampir sarapan disana karena banyak kendaraan bahkan bus dan mobil travel yang parkir di halaman tempat makan. Pilihan menunya banyak dan untuk harga memang termasuk lumayan mahal jika dibandingkan dengan pecel yang biasa kami beli ketika di Malang. Kalau di Malang memang kami sudah biasa sarapan dengan nasi pecel yang porsinya banyak sekali tapi harga murah meriah. Hanya dengan harga 5000 rupiah dijamin klenger karena porsinya banyak sekali. Nah kalau pecel yang di Bali ini versi rumah makannya jadi ya harga wajar kalau agak mahal. Seporsi nasi pecel harganya sekitar 17 ribu belum sama lauknya. Total pengeluran di tempat ini habis sekitar 50k untuk berdua.


Setelah makan kita langsung otw ke destinasi pertama yaitu ke Nusa Dua Beach. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit dan saat itu jam baru menunjukkan pukul 9.30 pagi. Karena masih pagi jadi jalanan juga belum terlalu macet.  Saat masuk area Nusa Dua bentuknya seperti komplek kawasan perhotelan elite dengan banyak Hotel bertebaran di dalamnya. Sebenernya di Nusa Dua ini terbagi dari pantai private dan umum jadi kalau kalian memang menginap di Hotel di area Nusa Dua ini pasti bisa masuk ke private beachnya. Sedangkan untuk pelancong seperti kami yang lebih memilih hotel diluar Nusa Dua cuman bisa ke pantai umumnya. Motor kami parkir di tempat yang telah disediakan oleh pengelola. Untuk parkir motor dan mobil terpisah dan ini memang parkir resmi dari kawasan wisata ini. 


Untuk menuju ke Water Blow Beach kita harus jalan kaki sekitar 10 menit ditemani pemandangan nyiur dan pohon-pohon besar yang berjejer di tepi jalan. Kawasan wisata ini bisa dibilang rindang karena banyak sekali pohon namun karena cuaca hari itu memang lagi panas atau bagaimana tidak ada angin sama sekali jadi pohon pun tidak cukup membantu udara panas yang menyapu badan kami. Tempat yang kami datangi ini lebih terkenal dengan nama Peninsula Island. Disini terbentang tanah lapang yang hijau yang disebut dengan Garden of Hope di kelilingi pohon - pohon tropis dengan pemandangan laut lepas. 


Bagi yang membawa keluarga terutama anak-anak, tempat ini sangat cocok karena bisa mengajak anak-anak bermain di areal taman maupun berjalan jalan atau berkeliling menggunakan sepeda memutari area taman dan pantai yang berada tak jauh dari areal taman.



Bagi yang suka dengan pantai bisa juga membawa mereka bermain di pinggir pantai yang terhampar dengan pasir putihnya atau pun hanya duduk bersantai sambil menikmati makanan ringan yang disediakan oleh pedagang yang ada di dekat sana. Bagi wisatawan yang menyukai adrenalin bisa juga menikmati berselancar ketika ombak sedang tinggi. Nah kan cukup lengkap bukan 1 tempat dengan banyak pilihan berwisata yang cukup murah. Untuk biaya parkir dan masuk ke WaterBlow Beach gratis. Udah girang dapet gratisan eh pas udah masuk ternyata WaterBlow Spotnya tutup, waktu masih direnovasi menurut info dari petugas disana. 



Yah gagal deh akhirnya kita hanya duduk-duduk di lapangan hijau di area tersebut sambil menghilangkan panas dan capek karena suhu yang sangat panas. Untungnya pemandangan di sana sangat bagus jadi sambil istirahat kami menikmati suguhan yang sangat indah itu.


Overall cuman 1 sih kekurangan tempat tersebut yaitu cuacanya yang sangat sangat panas di hari tersebut dan tidak ada angin bertiup sama sekali sehingga buat kami tidak betah berlama-lama.

Saat di parkiran kami beristirahat sebentar sebelum lanjut ke destinasi selanjutnya, tak sengaja kami bercakap-cakap ringan dengan pasangan bule yang berlibur kesana. Dan yang kami tahu bule memang sangat suka berpanas-panasan untuk menghitamkan kulit tapi menurut komentar bule tersebut disana sangat sangat panas. Mereka yang suka panas saja merasa kepanasan apalagi kami yang orang  asli Malang yang terbiasa dingin dan menurut kami Jakarta yang panas saja sudah merasa sangat panas eh ternyata masih ada tempat yang lebih panas dibanding Jakarta. Jam 11.00 kami langsung ke Pantai Pandawa kami skip untuk ke Tanjung Benoa karena kami sudah merasa sangat lelah untuk ke Tanjung Benoa yang kami rasa tak jauh beda dengan Nusa Dua.

Perjalanan ke Pantai Pandawa 30 menit jadi jam 11.30 kami sudah tiba di Pantai Pandawa. Pantai Pandawa ini dikenal sebagai salah satu surga pantai yang tersembunyi di Pulau Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach), masyarakat sekitar menyebutnya Pantai Kutuh.
 


Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti. Patung-patung itu dibuat sebagai representasi dari anggota Pandawa Lima yang ada dalam cerita Mahabarata.  Keenam patung tersebut secara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi nama sesuai dengan karakter patung yakni Dewi Kunti, Dharma Wangsa/Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.



Tak hanya mempunyai tebing yang indah, Pantai Pandawa juga memiliki hamparan pasir putih yang luas. Pantai ini juga dikenal mempunyai ombak yang tenang. Cocok untuk lokasi berenang, bisa pula bersantai di tepi pantai dengan menyewa kursi santai yang dipatok dengan tarif 50 ribu rupiah. Yang paling menarik di wisata ini yaitu ada penjual es "Gelato Stick dan Fruit Pop" dengan bahan baku asli dari buah-buahan dan ini enak banget asli dan harganya juga lumayan murah jika melihat bahannya dari sari buah asli. Waktu itu kita ambil yang 1 es tapi ada 3 rasa yaitu rasa jeruk, melon dan semangka, harganya sekitar 20 ribuan. Oh ya sebelum beli es stick ini kita beli batagor cilok 10 ribu/perorang. Niatnya beli campur taunya sama si abang cuman dikasih batagor semua. Yasudahlah ya.



Sejam kita explore Pantai Pandawa ini mungkin karena siang banget dan lagi panas-panasnya jadi di pantainya lumayan sepi jadi enak deh buat foto-foto. Bebeb udah persiapan dengan kaos lengan pendek dan celana pendeknya bersiap menyambut terjangan ombak yang awalnya lumayan kenceng sampai lumayan tenang.

udah kayak lagi syuting iklan belum gaisss??



Kami bawa payung jadi tak perlu neduh-neduh nyari pohon dan panaspun terhempas manja. Gak ngefek sama kita.

 
Sejam explore Pantai Pandawa kelar kami langsung putuskan untuk kembali ke Hotel. Sebenarnya masih ada 1 tujuan lagi yaitu Pura Uluwatu tapi sekali lagi berhubung saya masih haid dan otomatis gak bakal bisa masuk dan kita bawa beberapa perlengkapan yang sangat menarik bagi kera-kera nakal disana seperti topi,kamera, kacamata jadi kami putuskan skip untuk destinasi ini.



Sampai di Hotel sekitar jam 13.20, bebeb langsung sholat lalu kita berenang di kolam yang ada di Hotel.



Ups yang berenang cuman bebeb karena saya cuman bisa memandang dari atas sambil sun bathing di kursi santai yang ada di tepi kolam.


Bebeb cuman berenang bentar paling 15-20 menitan trus lanjut bersih-bersih lalu tidur bentar. Agak sorean doi ngajak ke Joger katanya mau nyari gantungan kunci yang seperti dia pernah beli waktu ke Bali dulu waktu masih bujang ehehe.


Ternyata di Joger yang dicari sudah gk diproduksi lagi rupanya jadi kita cuman dapet 2 pasang sendal jepit yang sedang diskon waktu itu yang sepasangnya harganya 35 ribu. Gak lama explore di Joger karena ya cuman begitu-begitu aja dan kitanya juga memang gak niat beli apa-apa juga.

Akhirnya lanjut makan sore sebelum ke GWK. Kami makan ke warung yang jadi favorit kami selama disana di Nasi Pedas Andhika wkwkwk bisa dihitung selama disana sudah berapa kali kami makan di warung ini. Kali ini dapet harga agak murah karena kalau sore menunya tak sebanyak pagi jadi pilih menu yang murah-murah ajalah.


Abis makan langsung lanjut otw ke GWK, perjalanan kurang lebih 30 menit dan kami tiba sekitar setengah 5 sore waktu itu. Karena kami sudah pesan tiket melalui online di Fave jadi tidak perlu antri beli tiket langsung aja ke penukaran tiket untuk diganti dengan gelang yang menjadi tiket masuk ke GWK.

Pertunjukkan yang kami incar hari itu cuman tari kecak aja yang mulai di jam 18.00 sesuai jadwal di web. Karena waktu masih lama jadi kami explore kawasan GWK sembari foto-foto mengabadikan setiap tempat yang kami kunjungin. GWK ini sebenarnya adalah nama singkatan sedangkan nama panjangnya Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, disingkat GWK. Kami harus berjalan kaki untuk masuk ke area Plaza Wisnu dimana tari kecak di gelar nanti.


Sebelum masuk ke area Plaza di depan akan disambut dengan Tirtha Amertha. Di tempat ini kami disuguhi Patung Batara Wisnu yang merupakan Patung Garuda Wisnu Kencana versi miniaturnya. Di area patung tersebut juga terdapat sebuah air mancur yang memancar dari bawah ke atas. Hati hati ya saat melewati area ini karena jalanan sangat licin, sempat ada beberapa wisatawan yang ingin berfoto di dekat air mancur tapi malah terpeleset. Setelah itu kami masih harus melewati Plaza Kura-kura yang memiliki hiasan ukiran batu dalam bentuk kura-kura yang ada di atas kolam yang tenang. Tak hanya itu, di sekitar area plaza ditumbuhi pohon kamboja kuno yang ada di sana.


Agak masuk ke dalam area GWK terdapat Patung Garuda setinggi 18 meter yang tepat di belakang Plaza Wisnu. Plaza Wisnu sendiri merupakan tempat yang ditinggikan di area Taman Budaya GWK. Saat memasuki area plaza, kamu diharuskan menggunakan sebuah kain khas Bali yang sudah disediakan oleh pengelola GWK, karena area ini dipercaya sebagai area suci.


Di dekat area patung Garuda atau Plaza Garuda ada tangga menurun dan kita akan disuguhkan area ruang terbuka yang disebut Lotus Pond dimana area ini dibatasi dinding batu kapur putih yang sangat tinggi. Disana ada patung kepala Garuda yang bisa jadi spot foto khas ala GWK.



Karena tempatnya yang luas sehingga sering kali tempat ini dugunakan untuk mengadakan acara besar. Event besar yang biasanya mengambil lokasi di Lotus Pond seperti konser musik, fashion show, gala dinner saat pertemuan internasional. Oh ya bagi kalian yang mengunjungi area Lotus Pond GWK bisa menyewa segway untuk mengexplore area GWK lebih cepat. Harga sewanya sekitar Rp 50,000 untuk durasi 10 menit. Karena waktu itu sore hari sekalian kami mengabadikan momen sunset di GWK yang tak kalah indah waktu di Jimbaran.



Patung yang menjadi ikon di GWK yang tak lain adalah Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan spot terfavorit di sana namun karena sudah malam jalan untuk menuju ke area tersebut ditutup karena berbahaya jadi kami hanya berjalan dibawah lentera lampu-lampu hias dan berfoto disana.




Jam 18.00 tari Kecak dimulai jadi kami kembali ke Plaza Wisnu yang berada di atas.


Saat kami tiba sudah hampir dimulai, para penari sudah menari-nari di kelilingi kerumunan orang-orang yang melihat. Kurang lebih pertunjukkan sekitar 45 menit. Setelah tari Kecak selesai orang-orang langsung pada pulang dan disana ada yang menjual es cream cone dengan harga 15k lumayan kan bisa buat cemilan dijalan.


Setelah itu kami lanjut balik ke Hotel karena sudah janjian dengan tetangga dikampung halaman namanya Saiful atau dikenal dengan panggilan Ipin yang bekerja di Bali sekaligus menjalin silaturahmi. Karena bebeb malam itu mules jadilah kami ke Hotel terlebih dahulu tapi sebelum ke Hotel kami mampir ke toko pernak pernik Bali yang ada di depan Joger untuk membeli tas rotan. Memang sih dari sepulang dari Joger istrinya merajuk untuk beli tas rotan dan akhirnya dibeliin juga ehehehhe. Dan sini kubisikin disini harganya lebih miring daripada di toko kenamaan semacam Krisna jadi kalau kalian cari oleh oleh kaos bali,  kacang bali, tas rotan,  segala macem oleh oleh dengan harga miring silahkan mampir cuman nama tokonya agak lupa memang tapi lokasi toko ini ada di seberang Joger pas. Kaos aja bisa dapet dengan harga 25k dan itu kalau di Krisna harganya udah 50k lebih.

Sampai di Hotel sambil menunggu bebeb yang mules akhirnya teman kami minta menyusul ke Hotel yang jaraknya tak jauh dari Kost an dia saat itu. Makan malam kami di Soto Ceker dekat Pasar Kuta karena sudah lelah dan kami juga ingin segera beristirahat jadi pilih tempat makan yang dekat saja. Ngobrol dengan teman memang sangat menyenangkan hingga tak terasa sudah sejam kami ngobrol ngalur ngidul dan flashback jaman masih kerja dulu karena teman kami sebelumnya juga pernah kerja di Jakarta. Thanks ya bro udah nyempetin waktunya jadi bisa ngobrol ngobrol santuy di kota orang 😂


Jam 21.30 kami putuskan berpisah dan kami kembali ke Hotel untuk beristirahat sekaligus packing untuk penerbangan esok paginya. Packing selesai dan jam 23.30 pun kami baru beristirahat. Selesai sudah liburan di Bali semoga next time kami bisa berlibur bersama anggota keluarga baru (anak-anak).




Biaya Day 3
    • Sarapan makan nasi pecel = Rp 50.000
    • Tiket masuk Nusa Dua + parkir = free    
    • Tiket masuk Pantai Pandawa = Rp 20.000 @2 orang
    • Parkir Pantai Pandawa =  Rp 2.000    
    • Jajan Batagor = Rp 20.000    
    • Toilet GWK = Rp 2.000
    • Beli Es Cream = Rp 20.000
    • Makan siang nasi pedas Bu Ika = Rp 49.000 (20.000+19.000+ minum 10.000 porsi untuk 2 orang)
    • Tiket masuk GWK =  Rp 144.000    @2 orang
    • Parkir GWK = Rp 5.000
    • Oleh oleh krisna =  Rp 382000    
    • Oleh oleh Joger = Rp 50.000
    • Beli tas rotan = Rp 150.000    
    • Soto Ceker = Rp 60.000 @3 orang + minum
    • Bensin = Rp 28000 (1x isi ulang)  
    Total biaya day 3 = Rp 922.000

    Itinerary Perjalanan Day 3

    Kegiatan
    09.00 - 09.30  Sarapan di  Nasi Pecel Bu Tinuk
    09.30 - 10.00  Otw dari Kuta ke Nusa Dua Beach
    10.00 - 11.00  Explore Nusa Dua
    11.00 - 11.30  Otw ke Pantai Pandawa
    11.30 - 12.30  Explore Pantai Pandawa
    12.30 - 13.20  Kembali ke Hotel
    13.30 - 14.00  Berenang dan bersantai di Hotel
    14.00 - 15.30  Ishoma dan tidur siang
    15.30 - 15.40  Otw Joger
    15.40 - 16.10  Explore Joger
    16.10 - 16.35  Makan di Nasi Pedas Andhika
    16.35 - 17.00  Otw GWK
    17.30 - 19.30  Explore GWK & nonton Tari Kecak
    19.30 - 20.00  Kembali ke Hotel
    20.00 - 20.30  Istirahat
    20.30 - 21.30  Makan Malam di Soto Ceker Pasar Kuta

    Komentar

    Yenny's Story . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates